BEKERJASAMA
DALAM TEAM (KELOMPOK )
A. PENGERTIAN
DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK
Sebagai makhluk sosial, manusia
cenderung hidup dengan cara berkelompok. Berbagai kelompok manusia bisa
ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk kelompok
itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal. Mulai dari kelompok orang
yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang yang
berasal dari suatu daerah yang sama.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi kelompok:
#
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Kelompok
adalah kumpulan orang, binatang, dan sebagainya
kelompok
adalah golongan tertentu (profesi, aliran, lapisan masyarakat, dan sebagainya)
Pengertian
Kelompok adalah kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan
adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia
itu
http://carapedia.com/pengertian_definisi_kelompok_info2162.html
Pengertian
Karakteristik
karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seorang dari yang lain, tabiat, watak yang menjadi ciri khas seseorang
Macam-macam karakter
Hipocrates dalam Darwis (2009) menggolongkan manusia dalam empat jenis karakter, yaitu :
Sanguine : Pembicara, Orang sanguin sangat gampang dikenali. Dia adalah pusat perhatian, selalu riang, ramah, bersemangat, suka bergaul atau luwes dan suka berbicara. Segala sesuatu yang dihadapi dianggap sangat penting hingga dilebih-lebihkan tapi selalu pula dapat dilupakan begitu saja. Inilah salah satu kejelekan mereka disamping tidak disiplin, tidak bisa tenang atau gelisah, tidak dapat diandalkan dan cenderung egois.
karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seorang dari yang lain, tabiat, watak yang menjadi ciri khas seseorang
Macam-macam karakter
Hipocrates dalam Darwis (2009) menggolongkan manusia dalam empat jenis karakter, yaitu :
Sanguine : Pembicara, Orang sanguin sangat gampang dikenali. Dia adalah pusat perhatian, selalu riang, ramah, bersemangat, suka bergaul atau luwes dan suka berbicara. Segala sesuatu yang dihadapi dianggap sangat penting hingga dilebih-lebihkan tapi selalu pula dapat dilupakan begitu saja. Inilah salah satu kejelekan mereka disamping tidak disiplin, tidak bisa tenang atau gelisah, tidak dapat diandalkan dan cenderung egois.
Kolerik : Pemimpi, Seorang kolerik amat suka
memerintah. Dia penuh dengan ide-ide, tapi tidak mau diganggu dengan
pelaksanaannya sehingga lebih suka menyuruh orang lain untuk menjalankannya.
Kemauannya yang keras, optimistik, tegas, produktif dipadu dengan kegemaran
untuk berpenampilan megah, suka formalitas dan kebanggan diri menjadikannya
seseorang yang berbakat pemimpin.
Tapi karena dia juga senang menguasai seseorang, tidak acuh, licik, bisa sangat tidak berperasaan ( sarkastis) terhadap orang dekatnya sekalipun, akan menjadikan dia sangat dibenci.
Melankolik : Pelaksana, Segala sesuatu amat penting bagi dia. Perasaannya adalah hal yang paling utama. Justru karena itu dia melihat sisi seni sesuatu, idealis, cermat, dan amat perfeksionis. Kelemahannya ialah ia selalu berpikir negatif, berprasangka buruk, yang membuatnya khawatir, dan sibuk berpikir.
Flegmatik : Penonton, Orangnya tenang, lembut, efisien, kurang bergairah, tapi juga tidak gampang kena pengaruh. Orang-orang akan menyangka dia tidak berminat atau tidak tertarik disebabkan oleh lamanya dia mengambil tindakan atas sesuatu. Dia bertindak atas dasar keyakinannya bukan atas dorongan naluri. Suka melindungi diri, tidak tegas, penakut, kikir adalah kelemahannya.
Dari keempat temperamen diatas, seseorang mungkin memiliki suatu jenis kepribadian utama yang dipengaruhi oleh kepribadian lain. Jadi bagaimana cara kita agar karakter yang kita bentuk sesuai dengan apa yang kita inginkan. Setelah karakter yang kita inginkan sudah kita temukan maka selanjutnya kita hanya berusaha untuk terus melanjutkan karakter seperti apa yang telah kita munculkan dari awal tadi.
Tapi karena dia juga senang menguasai seseorang, tidak acuh, licik, bisa sangat tidak berperasaan ( sarkastis) terhadap orang dekatnya sekalipun, akan menjadikan dia sangat dibenci.
Melankolik : Pelaksana, Segala sesuatu amat penting bagi dia. Perasaannya adalah hal yang paling utama. Justru karena itu dia melihat sisi seni sesuatu, idealis, cermat, dan amat perfeksionis. Kelemahannya ialah ia selalu berpikir negatif, berprasangka buruk, yang membuatnya khawatir, dan sibuk berpikir.
Flegmatik : Penonton, Orangnya tenang, lembut, efisien, kurang bergairah, tapi juga tidak gampang kena pengaruh. Orang-orang akan menyangka dia tidak berminat atau tidak tertarik disebabkan oleh lamanya dia mengambil tindakan atas sesuatu. Dia bertindak atas dasar keyakinannya bukan atas dorongan naluri. Suka melindungi diri, tidak tegas, penakut, kikir adalah kelemahannya.
Dari keempat temperamen diatas, seseorang mungkin memiliki suatu jenis kepribadian utama yang dipengaruhi oleh kepribadian lain. Jadi bagaimana cara kita agar karakter yang kita bentuk sesuai dengan apa yang kita inginkan. Setelah karakter yang kita inginkan sudah kita temukan maka selanjutnya kita hanya berusaha untuk terus melanjutkan karakter seperti apa yang telah kita munculkan dari awal tadi.
C.
TAHAPAN PEMBENATUKAN KELOMPOK
Perkembangan sebuah
kelompok selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Namun demikian, terdapat
beberapa cara yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah kelompok. Berikut ini
adalah beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok.
Forming. Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul adalah “Apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah saya dapat berbaur dengan peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan dapat memastikan bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk saling mengenal satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator dapat pula menggunakan permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).
Forming. Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul adalah “Apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah saya dapat berbaur dengan peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan dapat memastikan bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk saling mengenal satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator dapat pula menggunakan permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).
Informing. Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama. Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
Storming. Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.
Norming. Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada, untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada kelompok.
Mourning. Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik diharapkan dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok. Pastikan bahwa ada semacam ‘ritual’ perpisahan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Transforming. Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.
D. Kekuatan
Team Work
Teamwork atau kerja sama tim merupakan
bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah
disepakati sebelumnya. Harus disAdari bahwa teamwork merupakan peleburan
berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan
tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan
dari pribadi paling populer di tim. Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah
kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu
orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun
dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja
tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
E. Implikasi
Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana
meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas,
efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial
yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi
transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus
halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang
kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana
mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik
dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara
ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu
organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi
manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar